Versi : Galponik v.02, [Sahabat bisa melihat fotonya disini] Media : Pasir Malang Pompa : Water Pump SP-1000 220/240 V 50 Hz 6 Watt Tanaman : Caisim/Sawi Hijau Cara penanaman : Biji ditanam terlebih dahulu di botol bekas air mineral dalam ....15..... hari. Ikan : 5 ekor Ikan Nila Pakan Ikan : Beauty Choice (FWUSOW INDUSTRY Co. Ltd, Exclusively For : PT. Citra Mandiri Kencana) Start : 1 Februari 2013 Percobaan Sebelumnya : Percobaan 001 Catatan-CatatanKetika mengganti pompa, tanaman belum ditempatkan ke media tanam. Caisim masih di botol bekas air mineral [1].Update Sabtu, 2 Februari, 2013, jam 10:15 malamCaisim di dalam botol bekas air mineral yang sebelumnya sudah berukuran 3,5 cm (usia 15 hari, normal kah ?), disimpan ke dalam media tanam Galponik. Update 9 Februari, 2013, Jam 10 PagiAir di Galponik terlihat butek, eh ternyata ada 1 ikan lagi yang mati ... :(, setelah seminggu entah kenapa air jadi butek lagi, apakah pompanya yg terlalu kecil, atau endapan di media tanam yg sudah cukup banyak .. ? karena meskipun pompanya hanya 6 watt, air di media tanam, sudah mulai susah meresap alias ketinggian air dari muka media tanam makin tiggi, meskipun belum luber, tapi airnya suda menyentuh daun caisim. Sekarang, media tanamnya,yaitu pasir malang nya diganti lagi dengan yang baru, yang lama dicuci dulu .. Sepertinya alat untuk mengukur oksigen terlarut dan pH sudah benar-benar diperlukan ... Air di Galponik tetap butek ...., ketika diperhatikan ada 1 ikan nila lagi mati .. :(, innalillahi ..., akhirnya dikubur di pot besar berisi pandan wangi. Pompa untuk sementara diganti lagi dengan yg 13 watt, ingin lihat sampai sore, air di Galponik apa menjadi jernih lagi atau tidak, kalau tidak sepertinya harus ganti air. Penyebab air keruh alias butek, sepertinya terlalu banyak memberi pakan, sehingga banyak pakan yang tersisa tidak dimakan .., yang akhirnya jadi "racun" ... :( Air di Galponik tetap butek, akhirnya air dikuras, dan dibagian paling bawah sekarang menggunakan penyaring zeolit (bisa lihat disini gambarnya, https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151442510209683&set=a.10151226536514683.484632.197172399682&type=1&permPage=1) . Mulai sekarang, pompa diusahakan menyala 24 jam. Ketika dikuras, sepertinya banyak kotoran yang tidak tersedot oleh pompa. Sekarang pertanyaannya, bagaimana caranya agar pompa dapat dengan efektif menyedot kotoran-kotoran ikan .. ? Update 18 Februari 2013, Jam 08.00Ditemukan lagi 1 ikan mati, suhu air pagi itu 25 derajat celcius, dan permukaan air di pinggirnya, terdapat "busa-busa", gambar bisa dilihat di satu, dua, dan tiga. Jam 21.40-an ditambahkan tanaman air eceng gondok ukuran sedang. Update 21 Februari 2013, Jam 07.30Ditemukan 1 lagi ikan mati .. :(, langsung "dikubur" di pot tanaman pandan wangi, lupa difoto ... Didasar Galponik ditambah pasir malang, sepertinya bermanfaat untuk menahan agar "feces" ikan tetap mengendap dibawah, selain itu, ditambahkan aerator ke dalam sistem. Update 23 Februari 2013, Jam 21.00Ditambah 6 ekor ikan nila hitam, beli di Jl. Kartini, harganya 1 ekor harganya Rp. 3.000,-, ukurannya bervariasi, kira-kira antara 5 s/d 7 cm. Referensi
|
Home > Topik > RT/RW Siaga > Revitalisasi Lingkungan di Tingkat Rukun Warga (RW) > Aquaponik ( Aquaponics ) > Kreativitas dalam Membangun Sistem Akuaponik > GalPonik (Implementasi Akuaponik dengan Galon 19 Liter) > Percobaan >