"Idenya bagus sekali. Kalau boleh kasi masukan, saya seorang mahasiswa yang nyambi jadi petani. Biasanya di desa desa banyak penduduknya yang menyewakan tanahnya dalam periode yang agak lama 5 - 10 Tahun. Kalau dihitung2 mungkin untuk awal2 dicarikan tanah sewaan dibandingkan beli. Jatuhnya pasti lebih murah. Salam."
...............
...............
...............
Iya. Yang saya tangkap teman teman ingin membuat suatu media belajar untuk anak pada satu kelurahan gitu ya?
Kalau boleh tahu berapa luas tanah yang dibutuhkan untuk proyek ini?
Saya menyewa 700 tumbak (sekitar 1 Ha=10.000 m2) dengan perjanjian bagi hasil keuntungan sebagai berikut
-- 2/3 : 1/3. 2/3 untuk saya, sedangkan 1/3 untuk yang punya tanah.
-- Bibit, Pekerja, dan Pupuk saya yang siapkan. Jadi si pemilik tanah hanya "tau bersih saja".
dia mengasumsikan keuntungan bersih kalau ditanami padi per tahun adalah
Rp. 3.752.500,00 (ini misalnya) x 12 bulan = Rp 45.030.000,00
Maka, saya harus membayar Rp 45.030.000,00/3 = Rp. 15.010.000,00 per tahun untuk 10.000m2.
Dia tidak mempermasalahkan tanahnya dipakai apa, namun bayarnya seperti itu.
Kelihatannya besar ya? soalnya untuk 1 hektar, kira kira butuh tanah berapa luasnya?
Atau saya punya teman yang sistem sewanya seperti ini.
Ada seorang petani yang punya ladang 325m2 dia butuh uang 10 juta. Dia menawarkan ke taman saya untuk menggadaikan tanahnya. Jadi selama dia belum bisa bayar hutangnya, teman saya boleh pakai tanahnya.
Lalu ada yang simpel seperti bayar kontrakan, tanah 300m2disewakan Rp 500.000,00 per tahun, kita sewa boleh sampai 20 tahun. Jadi bayarnya hanya 10juta.
Bayangan saya ini lebih murah daripada harus membeli tanah misalkan 400m2. Anggap harga tanah Rp 250.000,00/meter (seperti disini) kan jatuhnya Rp.100.000.000,00. Untuk mengumpulkan dana sebesar itu rasanya perlu waktu yang agak lama ya...